klenikmisteri.blogspot.com - Jumpa lagi pemirsa klenik misteri, kali ini mau bercerita tentang pocong. ternyata pocong ada dua jenis. yaitu Hantu pocong tidak bisa menyerang dan Hantu pocong yang bisa menyerang (kata orang jawa =Wedon). Berikut cerita yang dialami oleh seorang teman yang suka bepergian ke petilasan dan makam-makam keramat.
Menurut ceritanya, awal mula kejadian di hantui pocong / wedon, saat dia melakukan ritual ke Jolotundo di lereng gunung penanggungan. Saat itu malam yang begitu dingin dan kabut tipis seakan menyelimuti suasana sunyi dan sepi malam itu. Begitu dinginnya sampai masuk ke dalam tubuh. Kondisi pemandian jolotundo diwaktu malam hari, sangatlah sunyi dan terasa sakral sekali, bau dupa sangat menyegat hidung menambah seramnya malam itu.
Di dalam pemandian Jolotundo, penerangan sangat minim, menurut penjaga tempat wisata tersebut memang sengaja dibuat gelap dan temaram tanpa penerangan. Air di pemandian Jolotundo sangat dingin dan menusuk tulang, sangat bagus sekali kualitasnya dan menurut tes laboratorium, air Jolotundo menduduki peringkat 3 dunia untuk kebaikan airnya.
Sebut saja pak Jun (40 thn), niatnya dia datang ke pemandian memang untuk ritual mandi agar bisa awet muda. Malam itu, gemericik air yang jatuh ke kolam pemandian suaranya sangat menyejukkan, membuat tenang pikiran. Setelah mandi, dia tidak langsung balik tapi mampir ke toilet yang ada di pemandian tersebut. Kondisi toilet tersebut, sangat gelap dan pak jun hanya pakai penerangan lampu senter handphonnya. Diatas pohon yang tidak jauh dari toilet tersebut terdengar suara burung hantu yang menambah seremmnya suasana. Sebenarnya pak Jun mau membatalkan niatnya untuk ke toilet, karena panggilan alam yang tidak bisa ditunda, akhirnya dia memberanikan diri untuk pergi ke toilet tersebut. Saat mau masuk ke dalam toilet, tidak terjadi kejadian aneh apapun. Waktu sudah menyelesaikan hajatnya, dia membuka pintu untuk keluar dari toilet, betapa terkejutnya dia, setelah melihat didepan matanya terbujur sesosok putih, seperti pocong yang rebahan, tapi menurut penglihatanya antara kepala dan kaki tidak bisa dibedakan. Katanya seperti bantal guling yang ujung-ujungnya sama.
Mendadak kakinya pak Jun tidak bisa digerakkan, tubuhnya bergetar dan merinding karena ketakutan. Dia berusaha keras untuk bisa berlari, tapi sekali lagi kakinya tidak bisa digerakkan. Di liriknya lagi penampakan tersebut, dengan minimnya cahaya yang temaram, pocong / wedon tersebut seperti kelihatan bergerak-gerak. Melihat itu pak jun semakin takut, dia sekuat tenaga menarik kakinya agar bisa bergerak. Dia akhirnya baca-baca doa agar bisa terbebas dari cengkraman hantu pocong / wedon. Setelah membaca alfatihah, berangsur-angsur kakinya bisa digerakkan. tahu kakinya bisa gerak, secepatnya dia berlari ke pintu keluar pemandian Jolotundo.
Keesokan harinya dia bercerita ke temannya. kalau dia masih beruntung tidak diserang oleh hantu pocong wedon yang menghantuinya malam itu. Menurut temannya yang termasuk orang pintar, pocong / wedon tersebut jika menyerang, dengan menyemburkan cairan dari mulutnya. dan jika kita kena cairannya tersebut, akan berakibat fatal. Akan menimbulkan penyakit kulit yang parah seperti lepra. Na'udzubilamindalik..