Ilustrasi |
klenikmisteri.blogspot.com - Halo sobat klenik, jumpa lagi dengan saya. Kali ini ada cerita tentang pengalaman mistik yang dialami oleh seorang teman yang profesinya sebagai sopir travel. Sebut saja namanya Kang Asep ( 35th), seorang sopir travel. Dia sangat mobile sekali dengan banyaknya order dari kantor travelnya.
Dengan profesinya sebagai sopir travel, pastinya selalu ikut melancong kemana tamunya pergi. Suatu ketika dia ada order untuk mengantar tamu wisatawan pergi berkunjung ke suatu tempat wisata di Malang. Dengan senang hati kang asep mengantar tamunya berkeliling kota Malang. Beragam tempat wisata di kota malang dia kunjungi.
Suatu ketika, setelah seharian penuh berkeliling mengunjungi tempat wisata, akhirnya sampailah waktu untuk istirahat. Mobil dia arahkan ke suatu hotel yang cukup terkenal di kota Malang. Dengan lihainya dia parkir di pekarangan belakang hotel yang waktu itu kondisinya cukup gelap karena kurangnya penerangan. Entah disengaja atau tidak oleh pihak hotel, pekarangan lahan parkir belakang hotel kelihatan gelap. Namun tetap saja kelihatan temaram, dengan pantulan cahaya Hotel.
Karena capek, kang asep tidak memperdulikan gelapnya kondisi parkiran waktu itu. Sudah biasa, dia harus tidur di dalam mobil travel, karena biaya menginap di hotel tidak masuk dalam hitungan. Hanya di temani selimut sarung, dia masukkan badannya ke dalam sarung untuk mendapatkan kehangatan karena suhu udara sangat dingin. Dia tidur memilih tempat di kursi baris kedua belakang kursi sopir.
Malam semakin gelap, terdengar lonceng dipukul sayup-sayup menunjukkan jam 12 malam. Kang asep mulai gelisah, bulu kudunya mulai merinding. Mulai tercium bau harum bunga melati. Dia semakin gelisah, hawa di dalam mobil tidak dingin lagi, berubah menjadi panas. Keluar keringat dingin di dari tubuh kang asep.
Bau harum bunga melati masih belum hilang, menurut kang asep waktu itu perasaannya tidak enak, dia merasa ada seseorang yang duduk di samping kursi sopir. Dia belum berani untuk menoleh tempat duduk tersebut. Akhirnya karena penasaran, dia buka sarung yang menutupi wajahnya perlahan-lahan. Astaghfirullah!!!.. katanya, ada sesosok perempuan berambut panjang berbaju putih dengan kondisi duduk mengarah kedepan. Rambutnya tergerai menutupi wajahnya yang pucat. Kang asep sudah tidak bisa apa-apa, mau lari tapi lari kemana kondisi sudah sepi sekali diluar. Akhirnya dia pasrah, dia tarik kembali sarungnya untuk menutupi mukanya lagi.
Bau bunga melati lama kelamaan tidak tercium lagi. Dia punya kesimpulan, jika bau harum bunga melati hilang otomatis hantu kuntilanak tadi pasti ikut lenyap. Dia buka kembali penutup sarungnya perlahan-lahan.ternyata memang hantu kuntilanaknya sudah hilang. Kang asep merasa lega sekali karena hantunya sudah tidak ada. Dan harapannya bisa tidur dengan nyenyak.
Ternyata harapan untuk tidur nyenyak kang asep musnah sudah. Dia mulai mencium bau lengur. Datangnya bau itu tidak jauh dari kursi yang ditidurinya. Dalam hatinya ia mengeluh."Ini apa lagi, ya Allah," gumamnya dalam hati. Karena penasaran juga, dia buka penutup sarung di mukanya perlahan-lahan. Astaghfirullah!!!... Ada sesosok orang yang sangat besar duduk di sebelahnya. karena besarnya kepalanya sampai menyentuh atap-atap mobil. Sosok orang tersebut ditumbuhi bulu-bulu lebat berwarna hitam, jari-jari tangannya sangat besar dengan ditumbuhi kuku-kuku yang panjang-panjang berwarna hitam. Karena takut dia tarik sarungnya menutupi wajahnya.
Kali ini, kang asep tidak punya kesimpulan, karena bau lengur masih belum hilang. Dirasa sudah lama menunggu, akhirnya dia beranikan diri untuk melihat lagi sosok tersebut. Ditariknya kembali sarungnya perlahan-lahan."jiaaahhh...kok masih ada," katanya dalam hati. Dengan sigap dia tarik kembali sarungya. Dia tutupi rapat-rapat mukanya kembali.
Sayup-sayup terdengar suara ayam berkokok, menandakan pagi sudah datang. Ternyata malam itu kang asep ketiduran karena capek yang dirasakan. Dia terbangun setelah mendengar suara ayam berkokok.
Begitulah ceritanya pemirsa, ternyata setelah di hantui, kang asep mengaku semakin banyak orderan.